Kamis, 13 Desember 2012

KEUTAMAAN ASMAUL HUSNA

Sesungguhnya sebagai hamba Allah, manusia hanya bergantung kepada kekuasaan Allah yang memiliki jiwa dan ruh setiap makhluk-Nya. “Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada
-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. (QS. Al-Ikhlas : 1-4)
Segala urusan kehidupan yang berlika-liku dan terkadang terasa menghimpit batin, akan mudah dijalani dan diatasi hanya dengan berusaha dan berdoa kepada Sang Pencipta alam semesta.
Allah Subhanahu wa ta’ala sangat menyukai hamba-hamba-Nya yang memohon kepada-Nya. “Dan apabila hamba-hamba-Ku meminta kepadamu (Muhammad) dari Aku, maka sesungguhnya Aju dekat. Aku menjawab doa orang yang berdoa jika ia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka menjawab seruan-Ku dan beriman kepada-Ku, supaya mereka berjalan di atas kebenaran” (Q.S. Al-Baqarah : 186)

Doa yang mustajab adalah seruan kepada Allah melalui kebesaran, kemuliaan, kesucian, dan sifat-sifat lain milik-Nya. Seluruh sifat Allah tercermin dalam Asma’ul Husna (nama-nama yang baik). Di dalam Surah Al-A’raf ayat 180 disebutkan, “Allah memiliki nama-nama yang baik, maka berdoalah kepada-Nya dengan nama-nama itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Nama-nama Allah yang baik itu berjumlah 99. Hadits riwayat Imam Bukhari, Muslim, dan Tarmidzi menyebutkan, “Sesungguhnya bagi Allah ada Sembilan puluh Sembilan nama, yakni seratus kurang satu. Siapa yang menghapalnya, dia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil dan Dia menyukai yang ganjil.”


Asma'ul Husna :

Allah
Zat pencipta langit dan bumi serta segala isinya.
Ar Rahman
Yang Memiliki Mutlak sifat Pengasih
Ar Rahiim
Yang Memiliki Mutlak sifat Penyayang
Al Malik
Yang Memiliki Mutlak sifat Merajai/Memerintah
Al Quddus
Yang Memiliki Mutlak sifat Suci
As Salaam
Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Kesejahteraan
Al Mu`min
Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Keamanan
Al Muhaimin
Yang Memiliki Mutlak sifat Pemelihara
Al `Aziiz
Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
Al Jabbar
Yang Memiliki Mutlak sifat Perkasa
Al Mutakabbir
Yang Memiliki Mutlak sifat Megah, Yang Memiliki Kebesaran
Al Khaliq
Yang Memiliki Mutlak sifat Pencipta
Al Baari`
Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
Al Mushawwir
Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Membentuk Rupa (makhluknya)
Al Ghaffaar
Yang Memiliki Mutlak sifat Pengampun
Al Qahhaar
اang Memiliki Mutlak sifat Memaksa
Al Wahhaab
Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Karunia
Ar Razzaaq
Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Rejeki
Al Fattaah
Yang Memiliki Mutlak sifat Pembuka Rahmat
Al `Aliim
Yang Memiliki Mutlak sifat Mengetahui (Memiliki Ilmu)
Al Qaabidh
Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menyempitkan (makhluknya)
Al Baasith
Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melapangkan (makhluknya)
Al Khaafidh
Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Merendahkan (makhluknya)
Ar Raafi`
Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Meninggikan (makhluknya)
Al Mu`izz
Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Memuliakan (makhluknya)
Al Mudzil
اYang Memiliki Mutlak sifat Yang Menghinakan (makhluknya)
Al Samii`
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendengar
Al Bashiir
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melihat
Al Hakam
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menetapkan
Al `Adl
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil
Al Lathiif
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Lembut
Al Khabiir
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengetahui Rahasia
Al Haliim
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penyantun
Al `Azhiim
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Agung
Al Ghafuur
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengampun
As Syakuur
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pembalas Budi (Menghargai)
Al `Aliy
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi
Al Kabiir
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Besar
Al Hafizh
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menjaga
Al Muqiit
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Kecukupan
Al Hasiib
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membuat Perhitungan
Al Jaliil
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia
Al Kariim
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemurah
Ar Raqiib
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengawasi
Al Mujiib
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengabulkan
Al Waasi`
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Luas
Al Hakiim
Yang Memiliki Mutlak sifat Maka Bijaksana
Al Waduud
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencinta
Al Majiid
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia
Al Baa`its
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membangkitkan
As Syahiid
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menyaksikan
Al Haqq
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Benar
Al Wakiil
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memelihara
Al Qawiyyu
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kuat
Al Matiin
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kokoh
Al Waliyy
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melindungi
Al Hamiid
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Terpuji
Al Mushii
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengkalkulasi
Al Mubdi`
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memulai
Al Mu`iid
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengembalikan Kehidupan
Al Muhyii
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menghidupkan
Al Mumiitu
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mematikan
Al Hayyu
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Hidup
Al Qayyuum
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mandiri
Al Waajid
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penemu
Al Maajid
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia
Al Wahiid
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Esa
As Shamad
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
Al Qaadir
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan Al Muqtadir
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkuasa
Al Muqaddim
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendahulukan
Al Mu`akkhir
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengakhirkan
Al Awwal
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Awal
Al Aakhir
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Akhir
Az Zhaahir
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Nyata
Al Baathin
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Ghaib
Al Waali
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memerintah
Al Muta`aalii
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi
Al Barri
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penderma
At Tawwaab
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penerima Tobat
Al Muntaqim
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penyiksa
Al Afuww
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemaaf
Ar Ra`uuf
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengasih
Malikul Mulk
Yang Memiliki Mutlak sifat Penguasa Kerajaan (Semesta
Dzul Jalaali Wal Ikraam
Yang Memiliki Mutlak sifat Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
Al Muqsith
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil
Al Jamii`
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengumpulkan
Al Ghaniyy
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkecukupan
Al Mughnii
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Kekayaan
Al Maani
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mencegah
Ad Dhaar
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Derita
An Nafii`
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Manfaat The Propitious,
An Nuur
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
Al Haadii
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Petunjuk
Al Baadii
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencipta
Al Baaqii
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kekal
Al Waarits
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pewaris
Ar Rasyiid
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pandai
As Shabuur
Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Sabar

Semoga kita bisa mengamalkan Asma'ul husna dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.
 

Rabu, 12 Desember 2012

MEMBIMBING ANAK MENCINTAI MASJID
 
 
Oleh : Euis Ningrum K
 
Anak adalah karunia  Allah terbesar yang diamanahkan kepada orang tua. Amanah Allah ini akan mendatangkan Keberkahan  kepada orang tua yang ikhlas  mengasuh atau merawat  dan mendidik anak-anaknya.  
 
Pengasuhan seorang anak memerlukan pengorbanan yang tidak mudah dijalani para orang tua. Dimulai dari awal kelahiran, masa kanak-kanak, masa remaja, bisa jadi sampai dewasa. Begitu pula mendidik anak.  Tak dapat dipungkiri lagi, tanggung jawab pengasuhan dan pendidikan anak terletak di tangan kedua orang tua. Suami dan istri harus saling membantu dalam proses pengasuhan dan pendidikan anak.  Dalam hal ini kedua orang tua harus mempunyai kata sepakat untuk tujuan pendidikan anak-anak mereka.  Nabi Muhammad SAW bersabda, “ Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (tidak mempersekutukan Allah) tetapi orang tuanyalah yang menjadikan dia seorang Yahudi atau nasrani atau Majusi.” (HR. Bukhari).  Di dalam Qur’an Surah Ar-Rum ayat 30, Allah berfirman, “ (Tetaplah atas) fitrah Allah yang menciptakan manusia menurut fitrah itu. (Hukum-hukum) ciptaan Allah tidak dapat diubah. Itulah agama yang benar. Tapi sebagian besar manusia tidak mengetahui.”
 
Anak ibarat botol kosong yang  dibiarkan terbuka dengan  tidak menutupnya. Botol yang terbuka akan menampung segala jenis benda cair ke dalamnya. Begitu pula keadaan  seorang anak. Pada periode pertama dalam kehidupan anak, kapasitas dan memori dalam otaknya masih sangat luas dan bagus untuk menerima rangsangan dari luar. Apapun yang disuguhkan dalam kehidupan sehari-harinya akan diterima dan ditiru. Seperti Oleh karenanya Pendidikan yang diberikan akan mempengaruhi karakter dan wawasan berpikir sang anak. Menjadi tugas orang tua untuk mengawasi dan mengisi wawasan anak dengan pengetahuan yang bermanfaat dan membentuk karakter baik dalam diri anak.  
 
Setiap anak berhak mendapatkan segala hal yang baik dalam hidup mereka. Suatu hari Nabi Muhammad  menjawab pertanyaan seseorang yang datang kepadanya. “Ya Rosulullah, apa hak anakku ini?” Nabi Muhammad menjawab, “Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatimu).” (HR. Aththusi). Dalam hadits lain Rosulullah bersabda, “ Cintailah anak-anakmu dan kasih sayangilah mereka. Bila menjanjikan sesuatu pada mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang memberi mereka rezeki.” (HR. Ath-Thahawi).
 
Mendidik adab yang baik pada anak harus dilaksanakan sejak dini . Dimulai dari lingkungan keluarga.  Orang tua menjadi contoh yang dapat diteladani. Baik pada perilaku ucapan maupun kegiatan sehari-hari. kalimat-kalimat yang baik senantiasa terbiasa didengar oleh anak dan ditiru dalam kehidupan sehari-hari.  Demikian juga dengan mencintai dan mengasihi anak dengan sepenuh hati akan  membuat  ikatan batin dengan anak semakin erat, sehingga orang tua akan lebih mudah mendidik  anak-anaknya memiliki akhlak yang baik dan menjadi anak-anak yang shaleh/ shalehah. Dalam sebuah Hadits dikatakan, “Salah satu kenikmatan Allah atas seorang ialah dijadikan anaknya mirip dengan ayahnya (dalam kebaikan).” (HR. Ath-Thahawi).  Rosulullah ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau lalu menjawab,  “Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu.”  (HR. Ibnu Majah). Jelaslah, tanggung jawab orang tua untuk mengarahkan anak-anak mereka kelak menuju surga  ataukah neraka.
 
Salah satu contoh teladan orang tua kepada anak-anaknya adalah melaksanakan shalat berjamaah. Anak-anak sudah harus dibiasakan mendirikan shalat sejak dini.  Nabi Muhammad SAW bersabda, “Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat pada usia tujuh tahun, pukullah mereka (jika tidak shalat) ketika berusia sepuluh tahun dan pisahkan mereka dari tempat tidur.”   Shalat berjamaah yang dilakukan di rumah akan menumbuhkan minat anak untuk shalat dibandingkan bila orang tua menyuruh mereka untuk shalat sendiri. Rumah yang penghuninya selalu melaksanakan shalat berjamaah, maka akan dinaungi malaikat dari bahaya/keburukan. Dan orang yang selalu melaksanakan shalat berjamaah di masjid berarti hatinya terikat dengan masjid dan ingin selalu memakmurkan masjid. Seseorang yang hatinya terikat dengan masjid termasuk golongan orang-orang yang mendapat naungan Allah di hari kiamat. “Hanyalah yang memakmurkan masjid Allah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak  takut kepada siapapun selain ALLAH, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang yang mendapat petunjuk” ( At-Taubah, ayat 18).
 
Masjid adalah tempat ibadah yang di dalamnya penuh rahmat, ketenangan, dan doa-doa yang dipanjatkan. Masjid adalah sebaik-baik tempat menyatukan umat dalam  syiar  dakwah Islam yang dimanfaatkan oleh orang-orang mukmin untuk mendulang rahmat dan pahala dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Rahmat Allah akan tercurah menaungi seisi masjid yang penuh dengan umat dalam rangka bertafakur dan bermunajat, serta bersilaturahmi dengan sesama umat Islam.
 
Masjid bukan hanya bangunan kokoh yang berdiri dan dimanfaatkan untuk shalat  berjama’ah saja. Tetapi di dalam masjid terdapat lembaga, sekolah, majelis, dan kantor. Masjid memiliki peran yang penting dan sebagai pusat  bagi kemashalatan umat untuk kegiatan- Kegiatan yang bersifat pendidikan ( Taman Pendidikan Al-qur’an dan majelis taklim),  diskusi keagamaan , hingga bidang sosial.
 
Memahami keutamaan masjid sebagai tempat ibadah yang dirahmati Allah Subhanahu wa ta’ala, maka setiap orang tua selayaknya mengarahkan anak-anaknya untuk mencintai masjid sebagai tempat ibadah dan menuntut ilmu agama. Di masjid banyak informasi yang akan diterima oleh anak  seperti belajar membaca Al-Qur’an, belajar berwudhu, melaksanakan shalat berjamaah, dan mendapatkan nuansa baru yang berguna bagi  perkembangan jiwa yang sehat  dan otak anak.  Anak akan menemukan kegiatan-kegiatan yang menarik perhatiannya. Seperti berwudhu ketika akan melaksanakan shalat berjamaah. Di tempat wudhu masjid biasanya terdapat keran-keran yang  berderet. Beberapa orang dapat mengambil wudhu dalam waktu bersamaan. Kegiatan mengambil wudhu bersama ini dapat menarik perhatian anak-anak sehingga mereka akan senang mengambil wudhu bersama dengan jamaah lain.  Begitupun ketika jamaah mulai berbaris mengatur shaf untuk shalat. Keteraturan dalam berbaris ketika shalat berjamaah akan menambah pengetahuan anak tentang disiplin dalam kerapihan dan ketertiban shalat.
 
Dunia anak adalah bermain. Ketika anak memasuki masjid, langkah kaki dan niat dalam hatinya adalah bermain di masjid. Banyak anak-anak yang senang berlari-lari dan berjalan mondar-mandir di tangga masjid atau sekedar tidur-tiduran dengan santainya. Kecenderungan aktivitas anak-anak tersebut tidak bisa kita larang begitu saja. Sekali melarang dengan suara keras atau dengan wajah galak maka mereka akan enggan untuk  datang ke masjid.  Selanjutnya anak akan berpaling muka bila diajak ke masjid. Jika sudah begitu, orang tua akan sulit membujuk mereka. Orang tua harus lebih sabar dalam mengarahkan  anak untuk mencintai masjid. Insya Allah dengan kesabaran untuk memotivasi anak  maka kecintaannya terhadap masjid akan melekat hingga dewasa. Hatinya akan  selalu dekat  dengan  masjid sehingga mereka akan sedih bila melihat masjid tak ada jamaah shalat di dalamnya.
 
Orang tua bisa mengarahkan anak-anak untuk meluangkan waktunya pergi ke masjid. Beruntung sekali bila rumah kita dekat dengan masjid. Dengan begitu anak-anak mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk meluangkan waktu senggangnya di masjid. Di tempat yang dirahmati Allah, mereka bisa mengikuti kegiatan  belajar Al-Qur’an, shalat berjamaah, bermain di taman masjid dan lain-lain. Semakin sering intensitas kedatangan ke masjid maka mereka akan merasa menyukai dan memiliki masjid itu. Untuk menumbuhkan rasa cinta dan memiliki masjid pada anak-anak, orang tua bisa melakukan hal-hal seperti berikut ini :
1. Mengajak mereka sesering mungkin untuk shalat berjamaah di masjid. Ingatkan mereka bahwa masjid adalah tempat yang tenang untuk shalat dan  sangat disukai Allah SWT. Allah akan bertambah sayang kepada anak-anak yang tidak mengganggu orang lain yang sedang shalat.  Dengan memberi  pengarahan  seperti itu berulangkali, anak akan merasa jika ia ikut shalat dengan tertib dan tidak mengganggu orang lain karena keinginan bermainnya, maka Allah akan bertambah sayang kepadanya.

2. Pastikan anak ikut kegiatan pendidikan yang diselenggarakan di masjid. Dengan mengikutsertakan anak pada kegiatan di masjid, maka anak akan menemukan suasana religius yang tidak ia dapatkan di sekolah atau di lingkungan rumahnya. Suasana religius ini  sangat baik bagi perkembangan jiwa untuk membentuk karakter yang baik.

3. Berilah pilihan waktu pada anak untuk datang ke masjid apabila masih sulit diarahkan. Pastikan waktu luang mereka agar bisa datang ke masjid. Dan jangan lupakan masalah suasana hati sang anak.  Anak-anak seringkali terlihat ‘moody’ (berdasarkan suasana hati). Jangan paksa mereka untuk datang ke masjid jika suasana hatinya sedang tidak bagus.

4. Berilah reward kepada anak jika ia terlihat suka atau semangat mengikuti kegiatan atau sekedar ikut shalat berjamaah di masjid. Reward berupa pujian saja sudah menyenangkan bagi anak apalagi hadiah berupa benda bagus yang diberikan orang tua. Beri pengertian pada anak, “ini hadiah langsung dari ibu/ ayah. Kamu akan mendapat hadiah lagi dari Allah berupa pahala.”
 

 


 
Tugas orang tua untuk membimbing anak-anak mencintai dan merasa memiliki masjid memang tidak bisa dibilang ringan. Dengan kesabaran dan doa, InsyaAllah akan dimudahkan oleh Allah. Tujuan sesungguhnya dari upaya orang tua adalah membentuk anak yang shaleh dan shalehah karena merekalah yang akan mendoakan kita jika ajal sudah menjemput. Demikian Sabda Rosulullah, “Apabila manusia mati maka  terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara : sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak  shaleh mendo’akannya” (HR.Muslim, dari Abu hurairah). Alhamdulillah..Semoga bermanfaat.

Rabu, 03 Oktober 2012


Assalamu’alaikum wr.wb.


Setiap manusia memiliki keinginan atau mimpi dalam hidup. keinginan itu menyangkut kebutuhan jasmani dan rohani. Sudah pasti mimpi yang menyangkut jasmani lebih nyata terlihat. Diantaranya adalah keinginan selalu sehat wal afiat. Dengan kondisi tubuh yang sehat , kita bisa melakukan aktivitas apapun. Kesehatan akan terasa berharga mahal jika sudah terkena penyakit. Adalah dambaan semua orang untuk memiliki kesehatan yang prima meski umur sudah renta.
Keinginan jasmaniah lainnya adalah mendapatkan rezeki yang melimpah. Harta memang bukan satu-satunya rezeki yang kita dapatkan dari Allah SWT, namun bila menyangkut masalah jasmani yang nyata terlihat maka memiliki harta merupakan mimpi indah yang sangat diharapkan. Allah pun sudah menjamin akan memberi rezeki yang diharapkan setiap hamba-Nya.
“Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauhil Mahfuuzh).” (QS. Huud: 6)

“Katakanlah, ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan mengganti dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya,” (QS Saba’ : 39)

Keinginan yang menyangkut rohani adalah keinginan agar hati terasa tenang, nyaman, dan selalu ikhlas. Diantara keinginan rohani itu yang berhubungan dengan lika-liku peristiwa dalam kehidupan manusia adalah keinginan untuk selalu dimudahkan oleh Allah SWT dalam segala urusan duniawi ini. Sesulit apapun masalah yang kita hadapi jika Allah berkehendak memudahkannya, maka masalah itu akan terasa mudah diselesaikan seperti membalikkan telapak tangan. SubhanAllah….

Semua keinginan atau mimpi kita akan tercapai apabila dilakukan dengan berikhtiar yaitu berusaha dan berdoa. Jika usaha sudah dilaksanakan dengan seksama maka jangan lengah untuk berdoa. Allah berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (berdoa kepada-Ku) akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina,’” (QS Ghafir : 60)
Berikut ini beberapa doa yang bisa kita panjatkan kepada Allah untuk mendapatkan rezeki yang kita harapkan dan doa agar dimudahkan segala urusan.

I. Doa mendapatkan rezeki

- “Allaahumma rabbanaa anzil ‘alainaa maaidatan minas samaai takuunu lanaa ‘idan liawwalinaa wa aakhirinaa wa ayatan minka warzuqna wa anta khairur raaziqiina”

“Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang- orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki. (Q.S. al-Maidah [7]: 114)”

- "Rabbighfirli wa habli mulkan la yambaghi li ahadim mim ba'di, innaka antal wahhab".

“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

- “Yaa khairal mas-uuliina wayaa khairal mu’thiinar zuqnii warzuq ‘iyaalii min fadhlika fainnaka dzul-fadhlil-‘adhiim”.

“ Wahai sebaik-baiknya Yang dipinta, wahai sebaik-baiknya Pemberi. Berilah aku dan keluargaku rezeki dari karunia-Mu, karena Engkaulah pemilik karunia yang agung”

II. Doa Mohon Dimudahkan dalam Segala Urusan

- ‘Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’

“Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” (QS. Thoha: 25-28)

- “Rabbanaa aatinaa milladunka rahmataw-wahayyi’ lanaa min amrinaa rasyadaa.”

“ Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami” (QS. Al-Kahfi :10)

- “Allaahumma laa sahla illaa maa ja’altahu sahlan wa anta taj’alul huzna idzaa syi’ta sahlaa.”


“ Ya Allah, tiada kemudahan yang mudah selain Engkau mudahkan dan Engkau jadikan kesusahan itu mudah jika Engkau menghendakinya mudah.” ( HR. Ibnu Hibban)


Aamiin..aamiin Ya Robbal ‘aalamiin. Semoga Allah mengabulkan doa-doa kita….

Wassalam…( Euis Ningrum)






Foto: Assalamu’alaikum wr.wb.

Setiap manusia memiliki keinginan atau  mimpi dalam hidup. keinginan itu menyangkut kebutuhan jasmani dan rohani. Sudah pasti mimpi yang menyangkut jasmani  lebih nyata terlihat. Diantaranya adalah keinginan selalu sehat wal afiat. Dengan kondisi tubuh yang sehat , kita bisa melakukan aktivitas apapun. Kesehatan akan terasa ber harga  mahal jika sudah terkena penyakit. Adalah dambaan semua orang untuk memiliki kesehatan yang prima meski umur sudah renta.  
Keinginan jasmaniah lainnya adalah  mendapatkan  rezeki yang melimpah. Harta memang bukan satu-satunya rezeki yang kita dapatkan dari Allah SWT, namun bila menyangkut masalah jasmani yang nyata terlihat maka memiliki harta merupakan mimpi indah yang sangat diharapkan. Allah pun sudah menjamin akan memberi  rezeki  yang diharapkan setiap hamba-Nya.
 “Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauhil Mahfuuzh).” (QS. Huud: 6)

“Katakanlah, ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan mengganti dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya,” (QS Saba’ : 39)

Keinginan yang menyangkut rohani adalah keinginan agar hati terasa tenang, nyaman, dan selalu ikhlas. Diantara keinginan rohani itu yang berhubungan dengan lika-liku peristiwa dalam kehidupan manusia adalah keinginan  untuk  selalu dimudahkan oleh  Allah SWT dalam segala urusan duniawi ini.  Sesulit apapun masalah yang kita hadapi jika Allah berkehendak memudahkannya, maka masalah itu akan terasa mudah diselesaikan seperti membalikkan telapak tangan. SubhanAllah….

Semua keinginan atau mimpi kita akan tercapai apabila dilakukan dengan berikhtiar yaitu berusaha dan berdoa. Jika usaha sudah dilaksanakan dengan seksama maka jangan lengah untuk berdoa.  Allah berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (berdoa kepada-Ku) akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina,’” (QS Ghafir : 60)
Berikut ini beberapa doa yang bisa kita panjatkan kepada Allah untuk mendapatkan rezeki yang kita harapkan dan doa agar dimudahkan segala urusan. 

I. Doa mendapatkan rezeki

- “Allaahumma rabbanaa anzil ‘alainaa maaidatan minas samaai takuunu lanaa ‘idan liawwalinaa wa aakhirinaa wa ayatan minka warzuqna wa anta khairur raaziqiina”

      “Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang  hari    turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang- orang yang   sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami,  dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki dan   Engkaulah sebaik-baik pemberi   rezeki. (Q.S. al-Maidah [7]: 114)”

- "Rabbighfirli wa habli mulkan la yambaghi li ahadim mim ba'di, innaka antal wahhab".

“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” 

- “Yaa khairal mas-uuliina wayaa khairal mu’thiinar zuqnii warzuq ‘iyaalii min fadhlika fainnaka dzul-fadhlil-‘adhiim”.

“ Wahai sebaik-baiknya  Yang dipinta, wahai sebaik-baiknya Pemberi. Berilah aku dan keluargaku rezeki dari karunia-Mu, karena Engkaulah pemilik karunia yang agung”

II. Doa Mohon Dimudahkan dalam Segala Urusan

- ‘Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’ 

“Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” (QS. Thoha: 25-28)

- “Rabbanaa aatinaa milladunka rahmataw-wahayyi’ lanaa min amrinaa rasyadaa.”

“ Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami” (QS. Al-Kahfi :10)

- “Allaahumma laa sahla illaa maa ja’altahu sahlan wa anta  taj’alul huzna idzaa syi’ta sahlaa.”


“ Ya Allah, tiada kemudahan yang mudah selain Engkau mudahkan dan Engkau jadikan kesusahan itu mudah jika Engkau menghendakinya mudah.” ( HR. Ibnu Hibban)


Aamiin..aamiin Ya Robbal ‘aalamiin. Semoga Allah mengabulkan doa-doa kita….

Wassalam…( Euis Ningrum)








 

Senin, 17 September 2012


Anakku Sayang...

Oleh: Euis Ningrum

ANAK adalah karunia Allah terbesar yang diamanahkan kepada orang tua. Amanah Allah ini akan mendatangkan Keberkahan kepada orang tua yang ikhlas mengasuh atau merawat dan mendidik anak-anaknya.

Pengasuhan seorang anak memerlukan pengorbanan yang tidak mudah dijalani para orang tua. Dimulai dari awal kelahiran, masa kanak-kanak, masa remaja, bisa jadi sampai dewasa. Begitu pula mendidik anak. Tak dapat dipungkiri lagi, tanggung jawab pengasuhan dan pendidikan anak terletak di tangan kedua orang tua. Suami dan istri harus saling membantu dalam proses pengasuhan dan pendidikan anak. Dalam hal ini kedua orang tua harus mempunyai kata sepakat untuk tujuan pendidikan anak-anak mereka. Nabi Muhammad SAW bersabda, “ Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (tidak mempersekutukan Allah) tetapi orang tuanyalah yang menjadikan dia seorang Yahudi atau nasrani atau Majusi.” (HR. Bukhari). Di dalam Qur’an Surah Ar-Rum ayat 30, Allah berfirman, “ (Tetaplah atas) fitrah Allah yang menciptakan manusia menurut fitrah itu. (Hukum-hukum) ciptaan Allah tidak dapat diubah. Itulah agama yang benar. Tapi sebagian besar manusia tidak mengetahui.”

Anak ibarat botol kosong yang dibiarkan terbuka dengan tidak menutupnya. Botol yang terbuka akan menampung segala jenis benda cair ke dalamnya. Begitu pula keadaan seorang anak. Pada periode pertama dalam kehidupan anak, kapasitas dan memori dalam otaknya masih sangat luas dan bagus untuk menerima rangsangan dari luar. Apapun yang disuguhkan dalam kehidupan sehari-harinya akan diterima dan ditiru. Oleh karenanya Pendidikan yang diberikan akan mempengaruhi karakter dan wawasan berpikir sang anak. Menjadi tugas orang tua untuk mengawasi dan mengisi wawasan anak dengan pengetahuan yang bermanfaat dan membentuk karakter baik dalam diri anak.

Setiap anak berhak mendapatkan segala hal yang baik dalam hidup mereka. Suatu hari Nabi Muhammad menjawab pertanyaan seseorang yang datang kepadanya. “Ya Rosulullah, apa hak anakku ini?” Nabi Muhammad menjawab, “Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatimu).” (HR. Aththusi). Dalam hadits lain Rosulullah bersabda, “ Cintailah anak-anakmu dan kasih sayangilah mereka. Bila menjanjikan sesuatu pada mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang memberi mereka rezeki.” (HR. Ath-Thahawi).

Mendidik adab yang baik pada anak harus dilaksanakan sejak dini . Dimulai dari lingkungan keluarga. Orang tua menjadi contoh yang dapat diteladani. Baik pada perilaku ucapan maupun kegiatan sehari-hari. kalimat-kalimat yang baik senantiasa terbiasa didengar oleh anak dan ditiru dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, ayah dan ibu selalu menggunakan 4 kata ajaib ( Four magics words) dalam komunikasi sehari-hari dengan anak. Keempat kata ajaib yang terdengar sederhana itu ialah; 'Maaf', 'Tolong', 'Permisi', dan 'Terima kasih'. Meski tampak sederhana tetapi dampaknya sangat luar biasa bagi kepribadian anak. Demikian juga dengan mencintai dan mengasihi anak dengan sepenuh hati akan membuat ikatan batin dengan anak semakin erat, sehingga orang tua akan lebih mudah mendidik anak-anaknya memiliki akhlak yang baik dan menjadi anak-anak yang shaleh/ shalehah. Rosulullah ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau lalu menjawab, “Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu.” (HR. Ibnu Majah).
Jelaslah, tanggung jawab orang tua untuk mengarahkan anak-anak mereka kelak menuju surga ataukah neraka. Dan orang tua mana yang tidak menginginkan anak-anak mereka kelak bersama-sama merasakan surga Allah SWT.

Marilah kita memohon kepada Allah agar anak-anak kita menjadi penyeuk mata...

“Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa”
[Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa]. (QS. Al Furqon: 74)
Aamiin....

Selasa, 14 Agustus 2012

SEMANGAT RAMADHAN

Oleh : Euis Ningrum

Sejatinya tak ada satu haripun di bulan suci Ramadhan ini yang terlewat sebagai hari ibadah. Mulai hari awal puasa sampai terakhir menjelang Idul Fitri nanti, semuanya sebagai ajang menempa pribadi Islami yang taat menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya....

Ramadhan adalah bulan penuh berkah sehingga kita bisa mendapatkan keberkahannya untuk menambah kualitas hidup baik lahiriah maupun batiniah.
Lalu bagaimana cara mendapatkan kualitas hidup keduanya?
Berawal dari niat dan semangat adalah salah satu cara mengejar kualitas hidup yang kita harapkan. Semangat hidup mutlak harus dimiliki selama masih ingin menapaki kaki di dunia global ini. Kehidupan global di era sekarang akan menggilas kehidupan kita dengan tidak memberi kesempatan kaki berpijak dalam kancah persaingan duniawi. Bisakah kita berjalan apalagi berlari mengikuti arus gelombang persaingan itu tanpa membekali diri dengan semangat hidup dan optimisme?
Ce n'est pas possible...It's impossible!
Pada taraf kehidupan yang sederhana saja kita harus memiliki semangat untuk menjalankannya. Sebagai contoh, seorang pelajar yang berharap mendapat nilai bagus, haruslah bersemangat dalam belajar. Begitupun seorang ayah. Ia pasti menyimpan semangat bekerja yang luar biasa hingga bisa membanting tulang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Semangat dalam segala hal ini bisa diterapkan dengan baik melalui prinsip MAN JADDA WA JADA, 'Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.'
kata-kata jitu ini bisa menjadikan gairah hidup kita meletup-letup untuk melakukan yang terbaik. Keyakinan akan keberhasilan bisa kita gapai dengan jalan bersungguh-sungguh melakukan segala sesuatu yang menjadi target tujuan kita.

Selayaknya selalu ada kata 'Semangat' dalam kamus hidup kita. Sikap semangat diperoleh dari sikap optimis yang memandang waktu yang akan datang bisa digapai dengan mudah dan tanpa hambatan. Meskipun sadar bahwa hari esok belum tertangkap mata dan cobaan atau masalah apa yang akan terjadi, sikap semangat hidup akan mengarahkan kita pada hal-hal kebaikan sehingga kemungkinan masalah yang akan datang bisa cepat diselesaikan dengan baik.
Dengan semangat hidup yang tinggi akan melahirkan sikap pantang menyerah. Sikap pantang menyerah merupakan salah satu syarat untuk meraih kesuksesan. Maka sudah selayaknya Allah Subhanahu wa ta'ala memberi ujian untuk mengetahui siapa yang tetap bersabar dan pantang menyerah untuk meraih apa yang dicita-citakan dalam hidupnya.
" Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan dengan bermacam-macam cobaan sehingga berkatalah Rosul dan orang-orang yang beriman: "Kapankah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat!" (Al-Baqarah: 214)

Jika dikaji dari ayat di atas, Allah mengingatkan kita bahwa kesuksesan tidak datang begitu saja tanpa ada ujiannya terlebih dahulu, Apakah kita akan menyerah atau tetap semangat untuk fight mengejar impian-impian kita?
Jangan lemahkan semangat juang untuk meraih kualitas hidup yang lebih baik. Sedikit saja semangat itu melamah, maka akan mengendurkan urat-urat syaraf dan otot-otot yang diperlukan untuk bergerak. Kerja otakpun melemah sehingga tak ada kemauan lagi melakukan semua aktifitas hidup. Sungguh sangat disayangkan! kembali ke level ZERO kehidupan!

Jadikan Ramadhan penuh berkah sebagai tonggak meraih kualitas hidup duniawi dan ukhrowi untuk meraih kesuksesan dengan semangat pantang menyerah dan selalu optimis...

Marilah berdoa agar selalu diberi sikap semangat...
" Ya Allah...Aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita. Aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan rasa malas. Aku berlindung kepada-Mu daripada sifat penakut. Aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan hutang dan kezaliman manusia. Aamiin.."
      

Minggu, 29 Juli 2012

Foto: RAIHLAH REZEKI

Oleh : Euis Ningrum


Adakah di antara kita yang tidak ingin mendapatkan rezeki?     Tentu, tak seorangpun ingin melewati kesempatan untuk meraih rezeki. Sedikit saja rezeki yang terlihat pasti akan diusahakan untuk didapat. Usaha yang dilakukanpun dengan berbagai cara tergantung pada tempat, situasi, dan waktu yang ada.

Sebenarnya ada dua macam rezeki yang disediakan Allah SWT untuk manusia, yaitu rezeki material dan non-material. Rezeki yang pertama dapat tercerna oleh panca indera kita. Uang, mobil,dan perhiasan adalah benda-benda yang kasat mata  dan seringkali dijadikan ajang membanggakan diri dan menaikkan prestise di depan orang lain.
Sedangkan rezeki yang kedua, non-material adalah rezeki yang tak tampak dan seringkali keberadaannya tak kita sadari. Mungkin kita pernah menggunakan bus kota yang sesak dengan penumpang. Saat itu tak ada satupun bangku yang kosong, bahkan lorong bus saja penuh dengan penumpang yang berdiri dan bergelayutan pada tiang yang ada di dalam bus. Tak berapa lama kemudian seorang penumpang yang duduk dihadapan kita turun. Nah..bangku kosong itupun menjadi milik kita, Alhamdulillah. Hal itu adalah rezeki yang tak kita sadari. Masih banyak peristiwa  lain yang menjadi  contoh adanya rezeki non-material.

Rezeki disediakan Allah SWT seharian penuh. Sejak fajar  menyeruak alam hingga sinar rembulan menyelimuti  malam. Raihlah rezeki itu dengan diawali ucapan basmalah dan niat yang ikhlas. Seorang ayah 
yang hendak bekerja akan merasa ringan langkahnya jika mengawali niatnya dengan tulus ikhlas. Pelajar yang hendak pergi ke sekolah atau ke kampus juga akan merasa enjoy dengan langkahnya jika diawali dengan ucapan basmalah dan ikhlas mencari ilmu. Inti dari aktivitas itu adalah  untuk meraih rezeki material maupun non-material. 

Firman Allah dalam Hadits Qudsi, " Wahai hambaku, sempurnakanlah beribadah kepada-Ku, nanti hatimu Kupenuhi kekayaan dan tanganmu Kuisi rezeki. Jangan kamu jauh dari-Ku nanti hatimu sarat dengan kemiskinan dan tanganmu rapat dengan kesibukan-kesibukan"

Sesibuk apapun usaha kita untuk meraih rezeki tetaplah jangan lupakan kewajiban sebagai hamba Allah karena hakekatnya Allah yang menentukan kepada siapa rezeki yang banyak itu akan dilimpahkan. Allah mengutamakan hamba yang taat untuk memenuhi kebutuhan rezekinya. Sifat Kasih  Allah tercurah kepada semua hamba-Nya.  Tetapi Sifat Sayang-Nya tertuju hanya kepada hamba-Nya yang taat.

 "Wahai anak Adam, Akulah Maha pemberi rezeki dan kalian yang kuberi rezeki. Kamu tahu bahwa Aku selalu memenuhi rezekimu. Maka jangan tinggalkan taat kepada-Ku hanya karena soal rezeki yang kuberikan, sehingga wajib siksa-Ku atas kalian" (Hadits Qudsi).

Kehidupan bak roda yang terus berputar. Selama itu pula diperlukan usaha kita untuk memenuhi kebutuhan dengan mencari rezeki meski keadaan roda itu sedang berada di atas maupun di bawah. Berdoa adalah jalan lain yang dianjurkan agar kita senantiasa dimudahkan dalam meraih rezeki.

"Ya Allah..mudahkan jalan kami untuk mendapatkan rezeki yang Engkau tebarkan di muka bumi ini. Turunkanlah rezeki yang ada di langit, keluarkanlah rezeki yang ada di bumi, dekatkanlah rezeki itu apabila jauh, perbanyaklah rezeki itu apabila sedikit, bersihkanlah rezeki itu apabila haram. Ya Allah kabulkanlah permohonan kami, aamiin."

Jumat, 13 Juli 2012

Duh... Siapakah Pasanganku?

Oleh : Euis Ningrum


Dalam waktu dua minggu ini sudah ada lima lembar surat undangan yang saya terima. Salah satu Surat undangan itu berwarna ungu muda bermotif bunga mawar merah , cantik sekali. Begitu membaca isi undangannya, saya langsung mengucap kata hamdalah berulang-ulang. SubhanAllah..betapa bahagia saya menerima surat undangan yang satu ini. Di situ tertera nama mempelai wanita yang ternyata teman lama saya (adik kelas) semasa SMA dulu. Alhamdulillah… di usia ‘Kejar Tayang’ itu, dia masih diberi kesempatan untuk melaksanakan sunah Nabi yaitu menikah.
Dulu, betapa kecewa teman saya yang satu ini karena Allah belum memberi jodoh untuknya. Kekecewaannya sangat luar biasa. Betapa tidak, dia sudah mencari dan mendekati seseorang, lalu berdoa tak henti-henti selesai sholat. Tetapi Allah belum memberinya tambatan hati sampai usia ‘sangat dewasa’. Baginya saat itu, Allah tak lagi menyayanginya. MasyaAllah...

Hidup dan mati kita hanyalah di tangan Allah. Begitupun rezeki dan jodoh. Ketentuan Allah akan hidup menjadi seorang perempuan atau laki-laki dan sebab serta tempat kematian manusia adalah hak prerogative Allah. Sedangkan Rezeki dan jodoh masih bisa diusahakan dengan cara ikhtiar yang sungguh-sungguh untuk mendapatkannya. Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Allah menunjukkan rasa Kasih-Nya kepada semua umat manusia dengan memberi kan apapun permintaan manusia. Dan Allah menunjukkan rasa sayangnya kepada manusia yang Dia pilih dengan memberikan atau menangguhkan permintaan yang dipanjatkan. Allah Maha Tahu apapun yang akan terjadi pada semua makhlukNya.

Sahabat yang masih sendiri ( Jombloers), Setiap orang pasti ada pasangannya (jodohnya) masing-masing, yaitu yang sesuai dengan tingkatannya (kufu’nya). Sesuai dengan tingkatan yang dimaksud adalah setara jumlah kebaikannya, jumlah kekurangannya, dan setara ilmunya (kealimannya). 

Jombloers…Jangan panik dan kecewa jika belum mendapatkan tambatan hati yang bisa diajak berlayar mengarungi samudera kehidupan rumah tangga. Tetaplah tunjukkan diri dengan penampilan yang ceria dan selalu tersenyum kepada orang lain yang kita jumpai. Wajah yang selalu dihiasi dengan senyuman akan mengeluarkan aura cerah nan indah serta sedap dipandang mata. Bersikaplah terbuka, bisa menerima kekurangan diri sendiri dan orang lain. Jangan abaikan juga tentang akhlakul karimah. sikap sopan dan lemah lembut dalam bertutur kata harus dijaga karena kelemahlembutan akan menumbuhkan rasa simpati dan cinta orang lain. Rosulullah bersabda, “ Tidaklah kelemahlembutan itu ada pada sesuatu, kecuali ia akan menghiasinya. Dan tidaklah kelemahlembutan itu dicabut kecuali akan menjadi cela.”

Urusan penampilan fisik dan akhlak bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan jodoh. Yang terpenting adalah ‘berkomunikasi’ langsung dengan Allah SWT. Dirikanlah sholat malam (bertahajud). Dengan bertahajud akan menciptakan kebahagiaan dan kedamaian dalam hati sehingga meskipun ‘masih jauh kura-kura berjalan’ , perasaan kita akan tenang, tetap optimis akan mendapatkan jodoh, dan selalu berbaik sangka dengan ketetapan Allah SWT. Biar lambat jodoh asalkan mendapat pasangan yang tepat dan diridhoi Allah.
“Berdoalah kepadaKu, niscaya Aku akan
mengabulkan doa kalian”, Firman Allah. Mari kita berdoa agar diberi kemudahan mendapatkan pasangan dan menjadi pasangan yang terbaik…..

“Ya Allah….Mudahkanlah kami mendapatkan pasangan dan berikanlah kami pasangan yang terbaik dari sisiMu. Pasangan yang juga menjadi sahabat kami dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat, aamiin.”
 
 
Foto: Duh... Siapakah Pasanganku?

Oleh : Euis Ningrum


Dalam waktu dua minggu ini sudah ada lima lembar surat undangan yang saya terima. Salah satu Surat undangan itu berwarna ungu muda bermotif bunga  mawar merah , cantik sekali. Begitu membaca  isi undangannya,  saya langsung mengucap kata hamdalah berulang-ulang. SubhanAllah..betapa  bahagia saya menerima surat undangan yang satu ini. Di situ tertera  nama  mempelai  wanita yang ternyata  teman  lama  saya (adik kelas)  semasa  SMA  dulu. Alhamdulillah… di usia  ‘Kejar Tayang’  itu, dia masih diberi  kesempatan untuk melaksanakan sunah Nabi  yaitu menikah. 
Dulu, betapa kecewa teman saya yang satu ini karena Allah belum memberi  jodoh untuknya. Kekecewaannya sangat luar biasa.  Betapa tidak, dia sudah mencari dan mendekati seseorang, lalu berdoa tak henti-henti  selesai sholat.  Tetapi Allah belum  memberinya  tambatan hati sampai usia ‘sangat dewasa’.  Baginya saat itu, Allah tak lagi menyayanginya. MasyaAllah...

 Hidup dan mati kita hanyalah di tangan Allah. Begitupun rezeki dan jodoh. Ketentuan Allah akan hidup menjadi seorang perempuan atau laki-laki  dan sebab  serta tempat kematian  manusia adalah hak prerogative Allah. Sedangkan Rezeki dan jodoh masih bisa diusahakan dengan cara ikhtiar yang sungguh-sungguh untuk mendapatkannya.  Allah Maha Pengasih dan Penyayang.  Allah menunjukkan   rasa Kasih-Nya kepada semua umat manusia dengan memberi kan apapun permintaan manusia. Dan Allah menunjukkan rasa sayangnya kepada manusia yang  Dia pilih dengan memberikan atau menangguhkan permintaan yang dipanjatkan. Allah Maha Tahu apapun yang akan terjadi pada semua makhlukNya. 

Sahabat yang  masih sendiri  ( Jombloers),   Setiap orang pasti ada pasangannya (jodohnya) masing-masing, yaitu yang sesuai dengan tingkatannya (kufu’nya). Sesuai dengan tingkatan yang  dimaksud adalah setara jumlah kebaikannya, jumlah kekurangannya, dan setara ilmunya (kealimannya).  
Jombloers…Jangan  panik dan kecewa jika belum mendapatkan tambatan hati yang bisa diajak berlayar mengarungi samudera kehidupan rumah tangga.  Tetaplah  tunjukkan diri dengan penampilan yang ceria dan selalu tersenyum kepada orang lain yang kita jumpai. Wajah yang selalu dihiasi dengan senyuman akan mengeluarkan aura cerah nan indah serta sedap dipandang mata. Bersikaplah terbuka, bisa menerima kekurangan diri sendiri dan orang lain. Jangan abaikan juga  tentang akhlakul karimah. sikap sopan  dan lemah lembut  dalam bertutur kata harus dijaga karena kelemahlembutan akan menumbuhkan rasa simpati dan cinta orang lain.  Rosulullah bersabda, “ Tidaklah kelemahlembutan itu ada pada sesuatu, kecuali ia akan menghiasinya. Dan tidaklah kelemahlembutan itu dicabut kecuali akan menjadi cela.”

Urusan penampilan fisik  dan akhlak bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan jodoh. Yang terpenting adalah ‘berkomunikasi’  langsung dengan Allah SWT.  Dirikanlah sholat malam (bertahajud). Dengan bertahajud akan menciptakan kebahagiaan  dan kedamaian dalam hati sehingga meskipun ‘masih jauh kura-kura berjalan’ , perasaan kita akan tenang, tetap optimis akan mendapatkan jodoh, dan selalu berbaik sangka dengan ketetapan Allah SWT.  Biar lambat jodoh asalkan mendapat  pasangan yang tepat  dan diridhoi Allah. 
 “Berdoalah kepadaKu, niscaya Aku akan 
mengabulkan doa kalian”, Firman Allah. Mari kita berdoa agar diberi  kemudahan mendapatkan pasangan dan menjadi pasangan yang terbaik…..

“Ya Allah….Mudahkanlah kami mendapatkan pasangan dan berikanlah kami pasangan yang terbaik dari sisiMu. Pasangan yang juga menjadi sahabat  kami dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat, aamiin.”

Rabu, 04 Juli 2012

" Tiada Tuhan Selain Allah "

Oleh : Euis Ningrum



Setiap muslim pasti mengenal kalimat Tahlil, yaitu " Laa Ilaaha Illallah." Bahkan ketika bayi baru menghirup udara dunia ini setelah berbulan-bulan berada di alam rahim ibunya, pengenalan akan ke-Esaan Allah sudah dikumandangkan dengan kalimat-kalimat yang ada pada panggilan adzan. Begitu pula ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabat bertahun-tahun berperang, mengusung pedang, bertaruh jiwa dan raga dengan tujuan utama yaitu mengantarkan para kafir Quraisy menerima Islam dengan mengucapkan kalimat "Laa Ilaaha Illallah..Muhammadarrosulullah".

Kalimat Laa Ilaaha Illallah adalah ucapan Dzikir yang utama dan paling banyak pahalanya. Pengakuan akan ke-Esaan Allah haruslah terpatri dalam hati karena termasuk rukun iman yang pertama. Beriman kepada Allah SWT berarti kita percaya adanya Allah sebagai pencipta dan hanya ada satu pencipta alam semesta beserta isinya. Selanjutnya, sebagai makhluk ciptaan Allah, sejatinya tak ada lagi keraguan akan janji-janji dan peringatan-peringatan Allah yang tertuang dalam Al-Qur'an dan Hadits Rosulullah. Pahami dan laksanakan semua perintahNya dan jauhi larangan-laranganNya.

Rosulullah SAW bersabda, " Sebaik-baik perkataan yang aku ucapkan demilkian pula yang diucapkan para Nabi sebelumku adalah kalimat Laa Ilaaha Illallah" ( HR. Tarmidzi) selanjutnya pada Hadits riwayat Muslim, Nabi Bersabda, " Bahwasanya Allah Ta'ala mengharamkan api neraka menjilat orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah yang ditujukan hanya kepada Allah semata-mata."

SubhanAllah....Allah juga menjanjikan bahwa jika seseorang mengucapkan kalimat ini pada saat sakaratul maut maka ia akan masuk surga karena kalimat tahlil ini adalah harga surga. Seseorang yang sedang berjuang menahan sakitnya kematian akan merasakan siraman air yang sejuk saat ia mengucapkan Laa Ilaaha Illallah. Terhapus pula dosa sehingga ia akan menitikkan air matanya tanda syukur akan ampunan dari Alllah. Bahkan kalimat ini menjadi pengaman kesengsaraan kubur dan kedahsyatan hari dikumpulkannya seluruh mahluk. Ia menjadi kunci dibukanya delapan pintu surga, hingga bisa masuk lewat pintu manapun yang disukai dan dapat mengeluarkan seseorang dari siksa neraka sekecil apapun amalnya.

Bagi kita yang masih hidup, Kalimat Tahlil ini dapat Ia dapat menghapus dosa dan kesalahan dan mampu memperbaharui iman dan qalbu. Ia dapat menjaga dari gangguan syetan.

Allahu Akbar...Laa Ilaaha Illlallah....

" Ya Allah...beri kami kesempatan untuk dapat mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah saat sakaratul maut menjemput. Masukkan kami ke dalam golongan hamba-hambamu yang meraih Husnul Khotimah, aamiin..."
 
 
 
Foto: " Tiada Tuhan Selain Allah "

Oleh : Euis Ningrum

Sahabat...
Setiap muslim pasti mengenal kalimat Tahlil, yaitu 
" Laa Ilaaha Illallah."    Bahkan ketika bayi baru menghirup udara dunia ini setelah berbulan-bulan berada di alam rahim ibunya, pengenalan akan ke-Esaan Allah sudah dikumandangkan dengan kalimat-kalimat yang ada pada panggilan adzan. Begitu pula ketika  Nabi Muhammad SAW  dan para sahabat bertahun-tahun berperang, mengusung pedang, bertaruh jiwa dan raga dengan tujuan utama yaitu  mengantarkan para kafir Quraisy menerima Islam dengan mengucapkan kalimat "Laa Ilaaha Illallah..Muhammadarrosulullah". 

Kalimat Laa Ilaaha Illallah adalah ucapan Dzikir yang utama dan paling banyak pahalanya. Pengakuan akan ke-Esaan Allah haruslah terpatri dalam hati karena termasuk rukun iman yang pertama. Beriman kepada Allah SWT berarti kita percaya adanya Allah sebagai pencipta dan hanya ada satu pencipta alam semesta beserta isinya. Selanjutnya, sebagai makhluk ciptaan Allah, sejatinya tak ada lagi keraguan akan janji-janji dan peringatan-peringatan Allah yang tertuang dalam Al-Qur'an dan Hadits Rosulullah. Pahami dan laksanakan semua perintahNya  dan jauhi larangan-laranganNya.

Rosulullah SAW bersabda, " Sebaik-baik perkataan yang aku ucapkan demilkian pula yang diucapkan para Nabi sebelumku adalah kalimat Laa Ilaaha Illallah"  ( HR. Tarmidzi)    selanjutnya pada Hadits riwayat Muslim, Nabi Bersabda, " Bahwasanya Allah Ta'ala mengharamkan api neraka menjilat orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah yang ditujukan hanya kepada Allah semata-mata."

SubhanAllah....Allah juga menjanjikan bahwa jika seseorang mengucapkan kalimat ini pada saat sakaratul maut maka ia akan masuk surga karena kalimat tahlil ini adalah harga surga. Seseorang yang  sedang berjuang menahan sakitnya kematian akan merasakan siraman air yang sejuk saat ia mengucapkan Laa Ilaaha Illallah. Terhapus pula dosa sehingga ia akan menitikkan air matanya tanda syukur akan ampunan dari Alllah. Bahkan kalimat ini  menjadi pengaman kesengsaraan kubur dan kedahsyatan hari dikumpulkannya seluruh mahluk. Ia menjadi kunci dibukanya delapan pintu surga, hingga bisa masuk lewat pintu manapun yang disukai dan  dapat mengeluarkan seseorang dari siksa neraka sekecil apapun amalnya.

Bagi kita yang masih hidup, Kalimat Tahlil ini dapat Ia dapat menghapus dosa dan kesalahan dan  mampu memperbaharui iman dan qalbu. Ia dapat menjaga dari gangguan syetan.

Allahu Akbar...Laa Ilaaha Illlallah....

" Ya Allah...beri kami kesempatan untuk dapat mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah saat sakaratul maut menjemput. Masukkan kami ke dalam golongan hamba-hambamu yang meraih Husnul Khotimah, aamiin..."

Senin, 25 Juni 2012

Kesulitan dan Kemudahan Hidup 


Oleh: Euis Ningrum

Manusia selama hidup pasti mempunyai tujuan atau impian, baik jangka pendek maupun jangka panjang. sudah tentu ia akan  berusaha mengejar impiannya. Orang yang hanya berangan-angan tetapi tidak berusaha untuk menggapai tujuan atau impiannya itu seperti menunggu jatuhnya buah durian di tengah lapangan sepakbola. Penantian yang sia-sia.

Ketika usaha yang dilakukannya sudah maksimal dan hasil yang didapat belumlah sesuai dengan keinginannya, biasanya kekecewaan dan putus asa akan mendera. Padahal semua peluh telah terkuras, tenaga dan pikirannya sudah diputar sedemikian rupa sehingga tak ada lagi sisa tenaga dan pikiran yang ada. Pasrahkah?.... orang yang optimis dan gigih akan meneruskan usahanya sampai didapat apa yang menjadi tujuannya. Dia juga selalu bersyukur atas apa yang diperolehnya karena yakin bahwa Allah akan menambah nikmat yang didapat apabila ia bersyukur. Sebaliknya Allah akan mengurangi bahkan mengambil nikmat itu apabila tidak ada rasa syukur sedikitpun.

Terkadang ada saja penghalang untuk menggapai keinginan. Halangan itu lebih sering kita sebut 'Kesulitan'. Ringan dan berat penghalang itu tergantung cara kita menyikapinya. Bisa jadi kesulitan yang sebenarnya berat bisa kita hadapi dengan santai sehingga terasa ringan. Atau sebaliknya, penghalang yang sebenarnya ringan-ringan saja, akan terasa sangat berat jika kita tak siap dan tak tahu cara menghalaunya. Akhirnya, jadilah kesulitan itu serasa membawa karung beras sepuluh ton.

Bagaimana cara kita menjadikan kesulitan hidup itu menjadi mudah?
Awal yang baik adalah dari pikiran kita yang harus dibentuk untuk memiliki mindset tentang optimistis. Memandang bahwa segala kesulitan pasti ada akhirnya dan akan datang kemudahan. Kemudian sikap tegar untuk siap menghadapi segala masalah hidup sehingga melangkah akan lebih mudah. Dan pada akhirnya berdoalah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar selalu diberi kemudahan dalam menghadapi segala urusan.

" Ya.. Allah, tiada yang mudah selain Engkau mudahkan. Dan Engkau jadikan kesulitan itu mudah jika Engkau menghendakinya mudah. Ya Allah.. mudahkan semua urusan kami dan jangan Kau persulit ya Allah..Aamiin.."